Edited by Chela. Powered by Blogger.
Showing posts with label Film. Show all posts

My First Client, Film Dari Kisah Nyata Tentang Kekerasan Pada Anak

Sedih. Itulah rasa yang saya alami selama ditinggal ibu. Tanpa ada sosok ibu di rumah, rasanya ada yang hilang. Yang paling bikin hati ngilu itu ketika pulang sekolah tidak ada lagi sosok yang menyambut di teras sambil menagis es teh tawar yang saya beli di warung mbak siti. Meskipun harus dengan omelan dulu karena telat beberapa menit dari jam pulang yang ibu hafal. Hal kecil seperti itulah yang tidak lagi bisa terulang dan tidak bisa digantikan oleh sosok ibu manapun. Di hati saya tetap ibu sayalah yang paling hebat dan tidak tergantikan. 

Lintas Generasi Beradu Akting di Film Mahasisi Baru

Masih ingat nggak ketika masa-masa OSPEK dulu. Disaat masih culun-culunnya datang dari kota kecil dan pisah sama keluarga. Tempat baru otomatis butuh adaptasi yang dramanya cukup  berat. Untungnya ada temen-temen kampus dan kos yang rasa kekeluargaannya sangat terasa luar biasa, jadi hari-hari berat jauh dari orang tua demi menyelesaikan studi terasa menyenangkan. Uniknya adalah teman kampus juga lintas usia, banyak juga si mahasiswa PGSD yang usianya jauh di atas saya waktu itu. Nunjukin banget kan kalau menuntut ilmu itu tidak terbatas pada usia. "Belajar itu harus sepanjang hayat" pesan salah seorang dosen saya dulu.


Bukan Review Film Dilan 1990

source by google

Finally
, setelah sekian purnama kaki ini nggak menjamah bioskop. Weekend kemarin dengan hasrat menggebu-gebu dari rumah, kurayu driver pribadiku buat nganter ke Semarang sekalian nonton Dilan. Dengan aneka macam rayuan termasuk salah satunya adalah pergi berdua tanpa Intan.  


Kisah Remaja Milenial Dalam Balutan Film My Generation


  

Flashback dulu ah di masa remajaku. Aku bilang sih masa remajaku terlebih masa putih abu-abu tak seindah mereka teman-temanku. Entahlah, aku masuk dalam barisan anak cupu yang serba dilarang ini itu sama orang tuaku. Terlebih soal suka dengan lawan jenis dan bawaannya selalu dicurigai.

6 Film Yang Jadi Favorit


Bicara soal film itu sebenernya aku bukan termasuk yang addicted gitu sih. suka dan lebih ke moody gitu. Sejauh ini emang masih di zona film cinta-cintaan dan drama. Tapi kalau horror ya jangan ditanya deh. Nggak ada nyali.

Film Holywood DILARANG?


"Buat Bieberfever nih ya, jangan harap bisa nonton Never Say Never. Karena apa? film holywood sekarang dilarang tayang di Indonesia." begitulah kira-kira berita pagi yang saya dengar kemarin. Kaget juga saya, kenapa mesti ada larangan seperti itu. Mana saya penggemar Justin Bieber juga sad. Adanya berita ini membuat saya penasaran. Dan ternyata benar, saya menemukan status teman saya di facebook yang juga mengatakan kalau film holywood dilarang tayang di Indonesia.

Kenapa juga siyh harus ada peraturan seperti itu? Yang pasti mengecewakan bagi sebagian pecinta movie. Sejauh ini saya memang cenderung menyukai film holywood. Dengan garapan yang apik membuat betah berlama-lama sambil menghabiskan camilan. Dan saya sangat mengagumi kekreatifan pihak-pihak yang menggarap film holywood. Tidak menutup kemungkinan bahwa garapan film Indonesia menurut saya juga bagus.

Setelah berseluncur lewat google, saya pun menemukan sedikit berita mengenai dilarangnya film Holywood tayang di bioskop Indonesia. Berita awal yang saya dengar adalah naiknya pajak film impor. Namun yang menjadi masalah adalah sejak Januari 2011 ini ada aturan dan penafsiran baru Direktorat Jenderal Bea Cukai atas UU/Peraturan tentang pajak bea masuk yang lama, yang diberlakukan per Januari 2011, yakni “BEA MASUK ATAS HAK DISTRIBUSI” YANG TIDAK LAZIM DAN TIDAK PERNAH ADA DALAM PRAKTIK BISNIS FILM DI SELURUH DUNIA! Sebab, yang disebut bea masuk itu hanya berlaku untuk BARANG MASUK. Berita selengkapnya silahkan ikuti di televisi masing-masing big grin.

Dibenak saya, jika memang larangan itu berlaku di Indonesia harus mendapat hiburan film seperti apakah bagi para pecinta movie? Seperti Rumah Tanpa Jendela? atau film horor seperti Arwah Goyang Karawang? atau film-film lain yang memang layak dinikmati.

Lalu, menurut teman-teman adakah pendapat mengenai larangan itu? Dan solusi apakah yang tepat? Harapan saya semoga saja larangan itu dicabut sehingga saya bisa menikmati aksinya si ganteng Leonardo Dicaprio dan yang pasti saya sangat berharap Never Say Never bisa saya tonton di Citra 21
winking.