Edited by Chela. Powered by Blogger.
Showing posts with label Ruang Pulih. Show all posts

Pulang dan Duduk Bersama Luka

Pulang dan Duduk Bersama LukaKesembuhan ternyata baru di tahap perkiraan saja. Bukan suatu keadaan batin yang menyeluruh. Kemarahan, kekecewaan, kesedihan hanya beristirahat sejenak di peraduannya. Dan bangkit lagi ketika pemicu yang serupa muncul (lagi).


inner child, pulih, luka batin,


Memberdayakan Inner Child Untuk Sukses di Masa Depan

Memberdayakan Inner Child Untuk Sukses di Masa DepanTerus berproses untuk menyembuhkan luka batin masa kecil memang butuh usaha yang sangat luar biasa. Jujur, saya beberapa kali masih merasa kesulitan mengenali dan mengatur emosi yang muncul. Saat ingatan kembali ke masa kecil dimana saya bersepeda bersama ibu sepulang dari sekolah sambil menyanyi bersama, ada rasa bahagia yang muncul. Namun kadang saat suami (seolah) mengabaikan keberadaan saya, tiba-tiba saya menangis sesenggukan. Seolah melihat seorang Chela kecil yang sedang menangis namun uluran tangan bahkan pelukan ibu atau bapak pun tidak ada. 

Bangkit dari luka batin untuk menuju performa yang lebih baik? Why not!

Bangkit dari luka batin untuk menuju performa yang lebih baik? Why not! Saya sedang berproses kok. Istilah orang Jawa adalah noto ati. Butuh waktu, kesabaran dan menikmati setiap prosesnya. Apakah saya bisa?? Ya saya sedang mengupayakan itu semua. Saya memilih bangkit!

Mengasuh Inner Child Bersama Ruang Pulih

 

Saya sedang menikmati kesedihan dan kehilangan. Kehilangan yang benar-benar terasa sangat menyakitkan. Ibu berpulang keharibaan ilahi setelah berjuang selama kurang lebih 1 bulan di rumah sakit. Tetapi di hari ketiga ibu koma, ibu hadir dalam mimpiku dan mengatakan bahwa beliau sehat, sembuh dan sudah tidak sakit lagi. Sungguh, scenario Tuhan yang digariskan kepada saya memang sangat menyakitkan. Namun, ini adalah yang terbaik bagi ibu.