Edited by Chela. Powered by Blogger.
Showing posts with label curhat. Show all posts

Saya Sedang Tidak Baik-Baik Saja

Teman, saat ini atau lebih tepatnya tiga minggu belakangan ini. Kondisi saya dalam keadaan sedang tidak baik-baik saja. Tadinya, saya berfikir "ah, alhamdulillah. Setelah ini sudah mulai agak tenang lika-likunya". Akan tetapi, Tuhan Yang Maha memberi ternyata menghadiahkan saya sesuatu, dimana saat ini sebenarnya saya dalam keadaan down. Saya tersadar bahwa jumawa menjadi bagian dalam diri saya saat itu.




School From Home yang Banyak Dramanya!!

School From Home yang Banyak Dramanya!! ~ Belum telat kan buguru bahas ini. Padahal dua hari lagi sudah mulai tahun ajaran baru, meski tetap pembelajaran berbasis online menjadi pilihan saat ini. Setidaknya biar ada kenangan gitu, di blog buguru bahas tentang drama sekolah dari rumah versi gurunya. 

Basa Basi Menyebalkan Ketika Lebaran

Basa Basi Menyebalkan Ketika Lebaran ~ momen lebaran itu memang salah satu momen yang paling dinanti untuk kumpul dengan keluarga. Sanak keluarga tentu akan pulang dari perantauan dan melepas rindu di kampung halaman.

Terimakasih 2018



Terimakasih 2018 ~ Di hp aku waktu sudah menunjukkan pukul 23:36 wib. Artinya tinggal hitungan 24 menitan lagi menuju pukul 24:00 wib, dan memasuki tahun 2019. Nggak nyangka aja gitu lho, waktu seolah berlari dan nggak mungkin kan balikan. Haha.. emang mantan bisa balikan. 

Ketika Sudut Kota Jogja Mendadak Nostalgic


Ketika Sudut Kota Jogja Mendadak Nostalgic ~ Di perjalanan menuju senja hari itu, suasana mendung bahkan setitik dua titik air turun dari langit. Menyusuri jalur Parangtritis menuju Solo. Hingga melintasi fly over dimana tak begitu jauh tampak sebuah bangunan tinggi bertuliskan "Ambarukmo Plaza". Reflek mulutku berucap "jalanan ini... kala itu... bersama dia". Di suasana yang sama persis seperti yang aku alami saat itu. 

Pramuka (lagi)?

Pramuka (lagi)? ~ Mau dibilang aku kena karma sih nggak peduli. Mau dipaksa seperti apa juga aku tetap saja kekeuh sama pendirianku sedari dulu. Tepatnya sedari SMP bahwasannya aku tidak suka dengan kegiatan pramuka. Sekali lagi ya biar enak, NGGAK SUKA KEGIATAN PRAMUKA. 

Jangan Cepat Menua, Pa...

Sebenarnya hari ini hatiku sedang biru. Entah, antara bahagia dan sedih. Tak seperti biasa memang, dan kuharap akan seperti ini terus sampai nanti... 50 atau 100 tahun lagi.


Ketika Kemenangan Belum Menjadi Milik Kita



Ketika Kemenangan Belum Menjadi Milik Kita ~ hhheeeeemmmmm.... Memang nyesek ya. Ketika apa yang menjadi keinginan tapi ternyata belum berhasil. Sungguh, kalimat permintaan maaf pagi itu meski hanya kulemparkan melalui pesan Whatsapp rasanya nggak cukup. Namun, respon pak Kepsek benar-benar membuatku lega. 

"Ndak apa mbak, belum untuk kali ini."

Dibalik Sikap Kritis Orang Tua Murid

Pagi itu, seperti biasa aku melakukan kegiatan pembelajaran di kelas. Tiba-tiba ada salah seorang bapak-bapak yang mengetok pintu kelas. Layaknya tamu, saya mempersilahkan beliau masuk kelas dan berlanjut memperkenalkan dirinya.


Guru Honorer : Engkau yang Dipuji dan Dicaci

credit : okezone.com

Aku nggak habis fikir ketika postingan curhatanku ini dishare salah seorang teman guru. Kebetulan kami sama-sama sebagai guru wiyata bakti. Mungkin blio merasa postingan itu mewakili curahan hati mereka. Sesama kaum honorer. 

Ketika Seorang Guru Honorer Mencurahkan Isi Hati

Sepanjang perjalanan menuju tempat atisan tadi, pikiranku entah kemana. Raga ini memang mengendalikan laju si hitam, tapi pikiran entah kemana. Ada banyak hal yang aku pikirkan, sampai-sampai aku tersadar bahwa bukan saat yang tepat aku seolah melamun di jalanan.

[Curhat] : Mengikuti Diklat Seni Tari

bersama teman diklat dan mentor

Ketiban sampur buat ikut diklat seni tari itu rasanyaaa... bahagia! Entah, karena memang sebelumnya aku terkesan "nggak dipakai" gitu sama yang sebelumnya. Hahaha... gak kok, becanda aja ini mah!

Tentang Ibu dan Perasaan Itu....

Banyak yang negur kalau saya  masih terlihat seperti layaknya ABG. Badan langsing yang sebenarnya kelewat kurus, modis, dan kalau pergi sendiri masih suka dikira gadis. Masa iya gadis udah turun mesin begini. Hahaha. Lagian sebenarnya saya juga heran, pasca lahiran berat badan kembali normal dan cenderung keliatan kurus banget. Padahal porsi makan saya terbilang nggilani, ngemilpun juga, dan makan tengah malam saya jabanin juga. Lalu, kemana perginya itu makanan ye?

Belajar Memandikan Bayi

Pasca melahirkan dan pulang dari rumah sakit saya dan suami memutuskan untuk mengurus Intan sendiri. Tetap campur tangan ibu dan mbak masih saya perlukan karena masih banyak hal soal bayi yang belum saya pahami dan ketahui. Umumnya ibu-ibu pasca melahirkan di desa saya mengurus bayinya dengan mengundang dukun bayi dan dikontrak selama selapan. Selapan itu istilah jawa, kurang lebihnya 36 hari. Jadi setiap pagi dukun bayi datang ke rumah untuk memandikan, mijit, sampai nanti mencukur rambutnya.

Siang Bersama Bapak


Anak bapak sama calon cucunya lagi berquality time sama bapak. Iya, rasanya setelah menikah saya kok jarang banget sekedar ngobrol-ngobrol sama bapak. Dan itu bikin kangen banget. Dulu dikit-dikit bapak, apa-apa bapak. Lha sekarang? Sekalipun masih serumah ya udah beralih sama suami. Tahu nggak, kebersamaan dengan orang tua itu saat ini terasa sangat mahal.