Ujian Praktek Masak
Selamat Hari Guru Nasional
"Engkau sebagai pelita dalam kegelapan..
Engkau laksana embun penyejuk dalam kehausan..
Engkau patriot pahlawan bangsa
Tanpa tanda jasa"
Begitulah kiranya syair yang pernah diajarkan oleh guru saya dimasa saya mengenyam bangku SD. Bapak saya seorang guru dari kecil saya sudah diajari menyanyi, menulis, dan berhitung. Dan dari bapaklah diwariskan keinginan menjadi seorang guru.
Guru itu seperti malaikat. Seperti lentera yang menerangi kita dengan ilmu. Gurulah orang tua kita disekolah. Dan muridlah yang menjadi jembatan seorang guru kelak di surga nanti :).
Selamat Hari Guru Nasional. Setidaknya mari kita berjuang mencerdaskan anak-anak bangsa. Jangan hanya semata untuk pemerintah, tetapi untuk bangsaku, bangsa kita Indonesia.
Terimakasih :)
Salam saya
-si guru kecil-
Hari Anak Nasional

STOP!!!! Jangan lagi kita menghujat negeri kita. Banyak koruptor lah, teroris, miskin, atau apa saja. Indonesia itu kaya. Sangat kaya. Dan kita wajib untuk berkata, SAYA BANGGA SEBAGAI ANAK INDONESIA.
Terbukti, pemenang olimpiade fisika, matematika tingkat internasional berhasil direbut oleh putra-putri bangsa dari Indonesia. Masih ada juga prestasi-prestasi lain dari anak-anak negeri, dan biasanya banyak ajang perlombaan yang memang sengaja diadakan untuk mengasah kemampuan anak-anak Indonesia. Seperti yang saya ikuti dulu waktu SD, porseni tingkat kecamatan sampai kabupaten. Ya, memang anak-anak itu penuh dengan warna. dengan memeberikan bekal yang baik, pasti anak-anak kita akan tumbuh menjadi bibit unggul bagi bangsa. Saya percaya itu.
Lalu, bagaimana dengan anak-anak yang kurang beruntung?? Mereka hidup dijalanan. Entah itu mengamen, jualan koran, bahkan saya sering menjumpai mereka meminta-minta. Miris saya melihat itu, tapi tidakkah kalian sadar bahwa mereka sebenarnya juga ingin seperti anak-anak yang lain. Ingin belajar sampai ke tingkat yang lebih tinggi, bermain, tanpa harus hidup dijalanan lagi. Haruskah kita mengucilkan mereka?? atau haruskah kita memandang sebelah mata??
Jangan!!!! Mereka tetaplah anak-anak. Dengan senyuman bagai mutiara, dengan intelegensia yang bahkan bisa melebihi anak-anak yang lain. Mereka tetap bagian dari kita, bagian dari masyarakat kita, bagian dari Indonesia. Hanya saja mereka tertutup dengan penampilan yang mungkin saya bilang "lusuh". Tapi saya yakin, hatinya seputih malaikat.
Banyak fakta dilapangan, anak-anak sering menjadi korban. Buliying dalam pendidikan, dipaksa untuk mengamen, sampai ke perdagangan anak. Mereka juga manusia, mereka juga punya hak, mereka punya pilihan. Pantaskah mereka mendapat perlakuan seperti itu? Tidakkah mereka sadar akan dampak dan trauma yang akan anak-anak itu alami ketika dia besar nanti? Mereka itu malaikat. Anak-anak yang lucu, dan biarkanlah mereka menikmati dunianya. Biarkan mereka mengeksplor diri mereka.
Lindungi anak-anak, sayangi mereka, kasihi mereka, dan dampingi mereka sekalipun itu bukan anak kandung kita. Tapi mereka tetaplah anak-anak yang membutuhkan kasih sayang dari siapa saja. Termasuk kita.
Selamat Hari Anak Nasional 23 Juli 2010. Jayalah anak-anak Indonesia.