Edited by Chela. Powered by Blogger.

Film Holywood DILARANG?


"Buat Bieberfever nih ya, jangan harap bisa nonton Never Say Never. Karena apa? film holywood sekarang dilarang tayang di Indonesia." begitulah kira-kira berita pagi yang saya dengar kemarin. Kaget juga saya, kenapa mesti ada larangan seperti itu. Mana saya penggemar Justin Bieber juga sad. Adanya berita ini membuat saya penasaran. Dan ternyata benar, saya menemukan status teman saya di facebook yang juga mengatakan kalau film holywood dilarang tayang di Indonesia.

Kenapa juga siyh harus ada peraturan seperti itu? Yang pasti mengecewakan bagi sebagian pecinta movie. Sejauh ini saya memang cenderung menyukai film holywood. Dengan garapan yang apik membuat betah berlama-lama sambil menghabiskan camilan. Dan saya sangat mengagumi kekreatifan pihak-pihak yang menggarap film holywood. Tidak menutup kemungkinan bahwa garapan film Indonesia menurut saya juga bagus.

Setelah berseluncur lewat google, saya pun menemukan sedikit berita mengenai dilarangnya film Holywood tayang di bioskop Indonesia. Berita awal yang saya dengar adalah naiknya pajak film impor. Namun yang menjadi masalah adalah sejak Januari 2011 ini ada aturan dan penafsiran baru Direktorat Jenderal Bea Cukai atas UU/Peraturan tentang pajak bea masuk yang lama, yang diberlakukan per Januari 2011, yakni “BEA MASUK ATAS HAK DISTRIBUSI” YANG TIDAK LAZIM DAN TIDAK PERNAH ADA DALAM PRAKTIK BISNIS FILM DI SELURUH DUNIA! Sebab, yang disebut bea masuk itu hanya berlaku untuk BARANG MASUK. Berita selengkapnya silahkan ikuti di televisi masing-masing big grin.

Dibenak saya, jika memang larangan itu berlaku di Indonesia harus mendapat hiburan film seperti apakah bagi para pecinta movie? Seperti Rumah Tanpa Jendela? atau film horor seperti Arwah Goyang Karawang? atau film-film lain yang memang layak dinikmati.

Lalu, menurut teman-teman adakah pendapat mengenai larangan itu? Dan solusi apakah yang tepat? Harapan saya semoga saja larangan itu dicabut sehingga saya bisa menikmati aksinya si ganteng Leonardo Dicaprio dan yang pasti saya sangat berharap Never Say Never bisa saya tonton di Citra 21
winking.

SEDERHANA

S.E.D.E.R.H.A.N.A bukan berarti kita nggak punya kan? Lalu, apa yang ada di pikiran teman-teman mengenai kata Sederhana? Simpel, cuma 1 kalimat tetapi menyimpan sejuta arti #ciyee

Sejauh ini selama saya hidup dari kecil sampai umur 21th ini saya merasa sangat bangga dengan orang tua saya. Karena apa? Karena mereka membesarkan saya, mengajarkan saya, mendidik saya dengan cara yang sederhana. Memang terkadang sesuatu yang lebih mereka beri untuk saya dam mbak saya, tetapi semua masih dalam porsi yang sederhana.

Di kampus, saya temui dosen saya yang sudah cukup sepuh. Sering mengajar di kelas saya dan terkadang mahasiswa "menyepelekan" beliau karena beliau terkesan sangat sederhana. Padahal kalau dari sudut pandang saya beliau itu jenius, memiliki sesuatu yang sebenarnya beliau bisa pamerkan ke khalayak. Tetapi kembali lagi bahwa saya mengidolakan beliau karena kesederhanaan yang beliau miliki.

Teman dekat saya, dari kecil sampai sekarang tumbuh dan besar bersama. Background keluarga yang sangan berbeda. Sekolah yang berbeda, namun persahabatan kami masih terjalin sampai saat ini dengan berbagai kesederhanaan yang ia miliki dan saya belajar banyak hal dari dia.

Mengenal begitu banyak teman, di kampus maupun di kos. Bersosialisasi dengan orang banyak terkadang susah, namun saya tetap mencari kesederhanaan yang mereka miliki sekalipun mereka anak orang tajir, konglomerat, anak jendral. Tapi kenapa justru mereka memilih orang yang biasanya setaraf dengan mereka. Maaf bukan berarti mengejudge tetapi fenomena yang saya temui memang seperti itu.

Lalu, apakah sederhana itu dilarang? apakah dengan kesederhanaan yang dimiliki seseorang menandakan bahwa orang itu tidak mampu/ tidak punya?? Silahkan teman-teman nilai sendiri. Yang jelas belajar untuk sederhana itu tidaklah mudah, tetapi sangat mengasyikkan.



Play With Colour

Ada saja yang orang lakukan kalau sedang banyak pikiran. Patah hati misalnya biasanya banyak orang tuh nangis, Sebel biasanya marah-marah nggak jelas. Lha kalo stress kayak saya gini apa ya yang biasa dilakuin? Saya stress bukan karena gila, bukan karena patah hati, dan juga bukan karena sebel. Tapi saya stress karena hari ini memang suram. Hadiah terindah sebelum maju seminar proposal tanggal 1 Februari adalah "Semprotan manis dari wali study". Semua juga karena kecerobohan saya, salah menuliskan nama dan gelarnya. Uh....suram banget siyh :(.

Yah, saya terima saja deh itu. Tapi sedikit menyisakan luka dihati saya. Mengkritik judul proposal skripsi saya. Haduh mak.. sakit *tapi ya nggak selebay itu deh. Pulang kos dengan muka cemberut begitu, masuk kamar langsung deh menyerbu novel yang kemarin baru saya beli. Dan hari ini selesai deh baca novelnya. Belum juga ilang stress yang melanda diriku, akhirnya kertas HVS kosong saya ambil. Mencari-cari pensil dan penghapus, iseng deh bikin garis-garis gitu.

Belum juga selesai si Daniel komentar "bikin apa to ndul, kok elek banget" (Bikin apa to ndul, kok jelek banget). Hemm... belum tau dia, garis-garis ini kalau dikasih warna dan berani memainkan warna jadinya akan bagus loh. Gak percaya? Buktikan sendiri deh :).
Dan dengan imajinasi ala jamur di game Super Mario Bross, finally jadi deyh gambar "pegunungan berjamur"

Dan inilah hasilnya.. Taraaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa...Jangan kaget yah :D


Kalau gambarnya nggak jelas, harap maklum yah soalnya kameranya pake kamera laptop tua ini :D. Pamer lagi ah...


Dan 1 lagi deyh :D Biar afdol :D ahihihihihi


Play With Colour, nggak ada salahnya juga kan menggali kreatifitas meskipun kita sedang dalam keadaan yang bisa dikatakan tidak baik. Percayalah kalau karya kita bagus pasti orang lain akan menilai bagus. Persepsi tentang estetika itu tak bisa dipaksakan. Garis, warna, dan imajinasi bisa menyatu untuk memberikan sesuatu yang beda dengan cara yang berbeda pula.

Susah untuk dicerna? Silahkan artikan bagaimana menurut teman-teman. Jangan takut untuk bermain dengan warna. Karena hidup sebenarnya juga BERWARNA loh!

Dateline Proposal

Menulis proposal ternyata tak semudah yang saya bayangkan. Saya sering terjebak dalam kalimat rumpang dikala pikiran saya sudah buntu. Dan begadang adalah santapan saya setiap malam. Perpustakaan tak luput dari incaran saya untuk mencari literatur mengenai topik dari skripsi saya *bukan topik tetanggaku :D. Belum lagi harus mengorbankan uang saku untuk beli buku kalau buku di perpustakaan tidak dijumpai. Halamak, memang benar pendapat orang kalau semester akhir itu berakibat kantong semakin tipis.

Selama beberapa hari ini fikiran saya terfokus untuk segera menyelesaikan proposal skripsi. Sebenarnya sih pengen dibuat santai, tetapi pagi tadi teman saya mengabarkan dari gedung E lantai 2 Kampus UKSW ada pemberitahuan bahwa "Jumat 28 Januari 2011 terakhir mengumpulkan proposal disertai softfile dalam bentuk Power Point dan paling lambat jam 14.00". Wadow..ini berarti mengharuskan saya untuk SKS lagi nih. Hem...saat ini saya haya bisa berkomentar "Mau menjadi seorang bergelar sarjana memang susah" .

Ya sudahlah, saya harus bisa menghadapi ini semua. Mohon doa restu ya untuk semua :D. Tingkyuuu

Proposal Skripsi

Hola readers...maafkan untuk waktu yang cukup lama si guru kecil tak nongol. Bukannya malas tetapi kesibukan di lingkungan kampus membuat saya sedikit mengabaikan blog kecil ini :(. #jahatnya saya

Kali ini saya diberi waktu 2 minggu untuk menyelesaikan proposal skripsi saya. Antara yakin dan gak yakin. Tapi saya harus yakin!!!! Dan target saya juli tanggal 16 saya harus wisuda. Maka dari itu saya harus bekerja keras demi selesainya skripsi ini.

Teman-teman doakan saya ya :)