
S.Pd

Lulus Kuliah
Weekend lagi… memang sekarang ini waktu berjalan begitu cepat. Kemarin masih ngrasa hari senin eh gak taunya sekarng hari sabtu. 1 minggu LAGI waktu yang selama ini saya nantikan. Tentunya ini juga dinantikan oleh teman-teman seangkatan saya di PGSD UKSW. Yes.. sabtu depan tepat tanggal 16 Juli 2011 saya akan mengenakan toga beserta topinya. Yuhui… perjuangan panjang selama 4tahun menuntut ilmu, jauh dari orang tua, hidup sebagai anak kos dengan segala sesuatu yang “pas”, dan menjadi mahasiswa yang telah melalui semester demi semester. Finally… Graduation di depan mata.
Masih ingat manakala saya datang ke kampus dengan begitu lugunya. Mengikuti pendaftaran camaru, seleksi tertulis dan wawancara, menanti pengumuman hasil seleksi, dan berita bahagia saat itu saya diterima sebagai mahasiswa D2 PGSD UKSW. Rentetan kegiatan kampus juga sudah banyak saya lahap. Baik PPMB, makrab atau yang biasa dikenal dengan ospek (untungnya fakultas saya bebas dari kekerasan), kegiatan perkuliahan, pramuka, KBM tari, karawitan, microteaching, dan PPL> Puncaknya adalah saat harus membuat skripsi di semester 8 kemarin. Bagi adik-adik tingkat Skripsi itu adalah hal yang paling ditakutin, tapi kalau saya berkomentar ITULAH TANTANGANNYA.
Skripsi selesai saya dan teman-teman seperjuangan harus mempertaruhkan di hadapan para dosen penguji. Pendadaran atau mungkin buat anak SMA dibilang Ujian Nasional. Pendadaran dijadwalkan dari tanggal 12-14 Mei 2011. Dan keberuntungan saya adalah mendapatkan jadwal pada tanggal 12 Mei 2011 pukul 11.00. Gugup, takut, stress, sedikit PD dan keringat dingin saat mempresentasikan hasil skripsi mulai dari bab 1-5. Belum lagi menghadapi kritik dan pertanyaan dari penguji, dan tentu saran yang sangat membangun untuk modal revisi skripsi saya. Alhasil… skripsinya finish deh. Untungnya juga saya ditemani teman-teman dan mantan kekasih saya Daniel J heheheh… Alhamdulillah…
Yudisium, saya harus menunggu 1 bulan karena ada sedikit pembenahan dari coordinator mahasiswa (Pak Adi Winanto yang ganteng :D ). Yudisium dilaksanakan tanggal 11 Juni 2011. Oh ya… Setelah ujian skripsi selang 3 hari pengumuman hasil ujian ditempel di deket ICT gedung E. Saya mencari nama Chela Ribut Firmawati, setelah sekian lama mencari karena waktu itu ada sekitar 130 mahasiswa yang skripsi dan ketemu deh nama saya dengan keterangan LULUS. Alhamdulillah lagi… Dan saat yudisium pun diumumkan. Sesuai dengan urutan NIM, tiba giliran saya dengan disaksikan 130 teman-teman. Saat itu Pak Ridho yang mengumumkan, masih ingat betul apa yang beliau katakan:
NIM 292008625, Chela Ribut Firmawati, Nilai skripsi: AB, Indeks Prestasi Komulatif: 3,54, Keterangan: Lulus kategori Terpuji/Cumlaude. Alhamdulillah ya allah… Langsung deh cubitan gemes dan ucapan selamat datang dari teman-teman. Saya tetap bersyukur meski saya belum bisa mencapai IPK tertinggi. Langsung deh kabar gembira itu saya beritakan ke orang tua saya dan teman-teman saya. Plong rasanya… semua perjuangan menerjang hujan, panas, melewati ratusan kilometer perjalanan dengan medan yang jueleknya minta ampyun. Semua terbayarkan dengan kelulusan yang pas 4 tahun. Sesuai target juga deh. Dan hadiah Samsung Galaxy Mini datang dari bapak. Alhamdulillah…
Sujud syukur saya ucapkan kepada Allah, terimakasih tak terkira untuk restu bapak dan ibu serta doa yang tak pernah luput di sepertiga malam, dukungan mbak dan mas tersayang dan penghibur cilik saya si ganteng daffa dan si cantik fida, teman-teman seangkatan, teman-teman kelas A-term, BONCEL, Daniel, dan tentu teman-teman blogger. Sembari menanti tanggal 16 juli 2011 pelaksanaan upacara wisuda. Meski baru menempuh jenjang S1 saya tetap senang. Terimakasih untu dukungan teman-teman selama ini. Dan saya dedikasikan kelulusan ini untuk orang tua dan mbak saya. Dan tentu ilmu yang sudah saya dapatkan saya dedikasikan untuk anak bangsa.
Salam…..
Orang Tua
Berbicara mengenai orangtua, mereka adalah sosok yang menurut saya superhero. Kenapa saya beranggapan seperti itu? Karena begini, kita mulai dari sosok Ibu. Ibu yang rela 9 bulan 10 hari menahan sakit demi janin yang dikandungnya. Dan pada saatnya kita lahir kedunia. Masih ingat kan bagaimana ibu bercerita saat detik-detik kita dilahirkan. Nyawa ibu taruhkan demi kita yang akan menghirup indahnya udara dunia. Tentu ayah saat itu berada disamping ibu. Ibu juga yang rela begadang kalau kita terbangun di tengah malam. Menyusui, mengganti popok, dan nina boboin. Besar banget ya perjuangan ibu. Masih banyak lagi pengorbanan seorang ibu yang gak bias disebutin semua.
Ayah, dialah tulang punggung keluarga. Dia yang mencari nafkah demi istri dan anak. Keringat yang menjadi teman. Teriknya panas matahari dan gerimispun diterjang manakala sedang mencari nafkah. Bersama dengan ibu , ayah juga membesarkan anak dengan penuh kasih saying dan cinta. Kalau ada yang bertanya, “Sebenarnya ayah bekerja itu untuk siapa sih?” Apa jawaban yang ada di benak teman-teman? Kalau menurut saya, ayah bekerja juga untuk anak, Membiayai sekolah dari TK sampai kuliah, uang jajan, dan masih banyak lagi. Itulah sosok ayah.
Nah, sejauh mana sih rasa sayang kita kepada orangtua? Saya tidak bermaksud apa-apa, sekedar mengajak teman-teman untuk merefleksi diri, apa sejauh ini kita sudah begitu menyayangi orang tua kita. Contoh kecil: berapa kali kalian sms ayah atau ibu hanya sekedar mengirimkan kalimat “selamat pagi ayah”? dan bandingkan ketika inbox kita penuh dengan sms dari pujaan hati mulai dari bangun tidur sampai mau tidur lagi. Sekecil apapun perhatian kita terhadap orang tua mereka akan tetep merasa senang. Kasih sayang anak kepada orang tua menurut saya kalau dilambangkan dengan barang tentu tidak akan sebanding dengan yang orang tua kita berikan sejak kita masih dalam rahim ibu. Tidak perlu berlebihan kita memberikan bunga setiap pagi kepada ibu atau ayah. Cukup dengan prestasi yang bagus di kelas, mau mendengarkan nasehat orang tua, dan sekali-kali peluklah mereka dan katakan “Terima kasih ya ibu/ayah udah membesarkanku sampai saat ini”.
Mari, sayangi orang tua kita. Cintai dengan sepenuh hati dan jangan jadi anak nakal ya….. Tanpa orang tua kita juga gak bakal ada di dunia ini kan?? He…he…he…
Lagu Anak Indonesia
“Aku adalah anak gembala Selalu riang serta gembira
Karena aku senang bekerja tak pernah malas ataupun lengah
Tralala…lalalalala…tralala….lalalalalala..tralala..lalalalala
Setiap hari kubawa ternak kepadang rumput dikaki bukit
Rumputnya hijau subur dan banyak ternakku makan tak pernah sedikit
Tralala…lalalalala…tralala….lalalalalala..tralala..lalalalala”
Sepertinya syair lagu diatas tidak asing lagi di telinga kita. Yups benar sekali, itu adalah lagunya si imut Tasya. Lagu itu booming waktu saya kelas 6 SD. Hitung coba berapa tahun sudah lagu itu tenar, namun sampai sekarang masih enyak untuk didengarkan. Yeah, jaman saya SD di televisi banyak sekali hiburan anak-anak. Seperti acaranya Agnes Monica sama Indra bekti di RCTI, saya masih ingat acara itu tayang pukul 14.00 dengan sapaan khas Tralala-Trilili. Selain itu acara yabg dibawakan oleh si centil Meisy. Masih ada lagi penyanyi Joshua dengan lagunya diobok-obok, Tinatoon dengan lagunya bolo-bolo, Saskia dan Geofani dengan lagunya Ayo Menabung. Ada lagi si Chiquita Meidy, Bondan, Eno Lerian pokoknya buanyak deh..
Pada jaman tahun 1998an gak kehitung berapa penyanyi cilik yang terkenal dengan lagu-lagunya. Bisa saya katakana bahwa pada jaman itu sedang tenar-tenarnya penyanyi cilik. Sampai-sampai dulu kalau guru saya menyuruh menyanyikan lagu selain lagu wajib saya sering menyanyikan lagunya meisy yang syairnya itu “Jumpa lagi…dengan meisy disini…..” tentunya dengan gaya centil ala Meisy. Haa..ha…ha..
Fenomena tersebut sangat kontras dengan apa yang terjadi sekarang ini. Memang banyak sekali lagu yang diciptakan oleh anak negeri, tetapi bukan lagu anak-anak melainkan lagu anak Band. Coba deh, keponakan saya malah Lancar menyanyikan lagunya Band Viera ketimbang menyanyikan lagu Garuda Pancasila. Ckckckckck…. Sangat disayangkan memang, kenapa “kejayaan” lagu anak-anak sekarang sangat langka. Anak-anak sekarang jauh lebih suka menjadi artis sinetron kali ya..he..he…
So, bagaimana dengan tanggapan kita terhadap lagu anak? Masihkah kita mengingat lagu anak saat kita masih kecil dulu? Yuk kita lestarikan lagu anak, sadar atau tidak lagu anak yang selama ini sudah diciptakan mengandung pesan/nasihat yang dikemas dengan baik oleh si penciptanya. Jadi, bisa juga dengan lagu kita memberi nasihat kepada anak. Berbicara dengan lagu jusru lebih asik loh, Cobain deh ^^.
Kangen Blog
Kesibukan dunia baru membuat energi saya sedikit terkuras lebih. Tapi tanggung jawab baru itu membuat saya mengerti betapa susahnya mencari uang. Okeh,,, bisa dikata "kalau boleh memilih, saya akan memilih tetap menjadi anak sekolah.." tetapi kapan mandirinya?????
Mumpung sebentar lagi murid-murid saya erima rapor...saatnya juga saya kembali di dunia blogger :)