Edited by Chela. Powered by Blogger.

Festival Batik Grobogan

Grobogan punya batik lho. Akhir-akhir ini sedang gencar dipromosiin di beberapa instansi pemerintahan. Dan sudah menjadi identitas wajib yang dimiliki oleh setiap anggota instansi yang biasa dipakai setiap hari rabu dan  kamis (kecuali guru mengenakan batik setiap hari jumat dan sabtu). Nggak kalah sama Pekalongan, Solo dan Jogja lho. Batik Grobogan turut hadir memeriahkan fashion di Indonesia.

Catatan Perjalanan : Segarnya Air Terjun Semirang

Ini adalah postingan untuk si kakak yang ada di Dompu. Kakak Mae...simak ceritaku yah :)

Cerita ini adalah kenangan saya bersama genges saya dijaman kuliah. Tepatnya sekitar 3 tahun yang lalu. Jaman saya masih ginuk-ginuk dan unyu-unyu pastinya. Rutinitas perkuliahan yang full tugas dan pertemuan kuliah tak bisa dipungkiri dapat menimbulkan kejenuha tiada tara. Mau jalan-jalan sudah bosan dengan lingkup kota Salatiga, ke luar kota juga waktu tidak memungkinkan. Nah, akhirnya dengan tidak sengaja dan tanpa direncanakan secara matang siang itu kami berdelapan ada saya, Ayu, Lia, Noni, Reny, Ahmad, Angga, dan Iwan tancap gas ke kota sebelah yaitu Ungaran. Padatnya jalan raya Salatiga-Bawen-Ungaran membuat perjalanan cukup lama. Sekitar 45 menit belum lagi harus mengingat-ingat lagi tempat yang mau kita datangi. 

Paman Gery Ke Purwodadi

Bunda Yanti *leader saya  di Bimbel Taman Pintar 199 heboh di facebook. Beliau bilang kalau Paman Gery mau datang untuk anak-anak Grobogan. Sebelumnya si Bunda ini sudah sering ngasih tau "dengarkan dongeng paman Gery ya jam 5 pagi di 96,1 fm dongengnya bagus-bagus lho". Usut punya usut saya mencari gelombang itu dan ternyata selalu kemresek dan saat itu saya hanya sering mendengar namanya Paman Gery tanpa tahu sebenarnya dia itu siapa. *maaf Paman

Omah Kopi Purwodadi

Kali ini saya sedang asik menikmati siang yang cukup panas di kotaku. Setelah tadi pagi saya upacara bersama pak bupati dalam rangka memperingati Hari Guru Nasional di halaman kantor Setda Kabupaten Grobogan. Seperti biasa hengpon berbunyi dan sebuah pesan singkat melalui Whatsapp saya terima. Oh dari mas Riza rupanya *pipi memerah.

Selamat Hari Guru Nasional

"Engkau sebagai pelita dalam kegelapan..
Engkau laksana embun penyejuk dalam kehausan..
Engkau patriot pahlawan bangsa
Tanpa tanda jasa"

Begitulah kiranya syair yang pernah diajarkan oleh guru saya dimasa saya mengenyam bangku SD. Bapak saya seorang guru dari kecil saya sudah diajari menyanyi, menulis, dan berhitung. Dan dari bapaklah diwariskan keinginan menjadi seorang guru.

Guru itu seperti malaikat. Seperti lentera yang menerangi kita dengan ilmu. Gurulah orang tua kita disekolah. Dan muridlah yang menjadi jembatan seorang guru kelak di surga nanti :).

Selamat Hari Guru Nasional. Setidaknya mari kita berjuang mencerdaskan anak-anak bangsa. Jangan hanya semata untuk pemerintah, tetapi untuk bangsaku, bangsa kita Indonesia.

Terimakasih :)

Salam saya

-si guru kecil-